Muratara Atasi 200 Siswa Kurang Mampu dan Putus Sekolah Kembali Belajar

Muratara Atasi 200 Siswa Kurang Mampu dan  Putus Sekolah Kebali Belajar

MURATARA – Pemerintah Kabupaten Musirawas Utara, Sumatera Selatan pada 2014 menyekolahkan 200 orang anak usia sekolah kurang mampu, untuk mengurangi jumlah anak putus sekolah di daerah itu.

Program pendidikan sembilan tahun di wilayah itu berjalan minim, setelah menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) dari Kabupaten Induk Musirawas akhir 2013 dunia pendidikan menjadi priorias utama, kata Penjabat Bupati Musirawas Utara (Muratara), H Akisropi Ayub melalui Kabag Humas, Sunardin di Musirawas, Sabtu rilis antarasumsel.com.

Ia mengatakan, dinas terkait sudah mengusulkan bahwa pada tahun ajaran 2014 ada 200 anak kurang mampu dan putus sekolah mulai disekolahkan pemerintah daerah.

Pemerintah daerah menjamin segala biaya termasuk makan, inap dan kesejahtraan anak tersebut hingga mereka mengecam pendidikan sembilan tahun.

Di wilayah itu masih banyak anak usia enam hingga 15 tahun tidak mengenyam pendidikan, akibat orang tua tidak mampu menyekolahkan mereka hingga jenjang pendidikan sembilan tahun.

Pemerintah daerah mulai mengambil kebijakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menyeleksi anak putus sekolah di pedesaan.

Tahap pertama pada 2014 baru terdata sebanyak 200 orang, tahun depan akan diitingkatkan lagi mencapai 400 orang dan seterusnya sesuai anggaran yang tersedia.

“Kita sedang berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) setempat untuk membahas bahwa wajib belajar sembilan tahun bisa dilaksanakan bagi semua kalangan,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Pariwisata Kabupaten Musirawas Utara, Firdaus mengatakan, anak usia sekolah yang berkeliaran di seluruh desa setiap hari ikut orang tua berladang untuk mencari nafkah.

Akibat anak yang mestinya masih mendapat pendidikan di bangku sekolah harus berdiam di kebun bersama orang tua mencari nafkah, anak-anak tersebut ke depan akan ditarik dan disekolahkan, ujarnya.

Seiring dengan program pendidikan gratis 12 tahun sudah dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan sejak tahun 2008. Hal ini dilakukan sebagai komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang layak bagi masyarakat. Dalam halmini pemerintah Kab. Muratara berusaha merealisasikan program ini agar berjalan dengan baik dan bisa maksimal terutama di daerah yang sedang membangun.

Pendidikan merupakan prioritas utama rencana pembangunan masyarakat daerah Sumsel dibawah gubernur Alex Noerdin sebab anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang wajib dicerdaskan oleh pemerintah. Anak-anak yang memiliki kecerdasan dan moral yang terdidik merupakan aset krusial dalam memajukan pembangunan bangsa dan bersaing di kancah internasional.

Tujuan program ini selain untuk memenuhi amanat UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, juga bertujuan untuk menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan angka partisipasi pendidikan. Program ini dapat dikatakan berhasil karena sudah berjalan sesuai prosedur dan ketentuan yang telah dirumuskan sehingga program ini mampu mendongkrak angka partisipasi kasar (APK) pendidikan khususnya untuk siswa yang berasal dari keluarga miskin di Provinsi Sumsel.

Pihak yang paling diuntungkan dalam program pendidikan gratis ini adalah masyarakat yang berasal dari ekonomi lemah karena mereka dapat menyekolahkan anak-anak mereka sampai tingkat SMA tanpa harus membayar biaya sekolah. Orangtua hanya perlu membiayai pakaian dan ongkos sekolah anak-anak mereka. Atas usahanya ini Alex Noerdin telah mendapatkan beberapa penghargaan baik dari lembaga nasional maupun internasional.

MURATARA MEDIA | KHAIRIL UMAM BAPEM

Tentang channelglobalnews

Muratara Media: Didirikan oleh Barisan Pemuda Muratara (BAPEM) Musirawas Utara Sumatera -Selatan Indonesia, pada Agustus 2013.
Pos ini dipublikasikan di Tak Berkategori. Tandai permalink.

Satu Balasan ke Muratara Atasi 200 Siswa Kurang Mampu dan Putus Sekolah Kembali Belajar

  1. uzkur muratara berkata:

    program pemerintah propinsi sumatera selatan yang dilanjutkan oleh pemda muratara merupakan program yang mulya untuk mencerdaskan anak bangsa, yang pada akhirnya dapat mengisi pembangunan di kab muratara dengan iptek dan iptaq. Semoga program ini terus berlanjut dan anak anak yang putus sekolah diasuh oleh bapak angkatnya…… siapakah itu ?.. dialah pahlawan tanpa jasa. Selain itu juga untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah perlu tenaga pendidik yang terampil dan mampu membuat perubahan terhadap emosional anak.Selain itu juga perlu kita pelajari lebih mendalam mengapa negara malaysia lebih unggul pendidikannya dibanding kita, dan sebelumnya negara itu mendatangkan guru dari indonesia, dan sekarang mereka lebih bagus dari negara kita ?… tak lain karena selain kesejahteraan guru yang lebih diperhatikan, juga perpustakaan yang memadai sesuai dengan kurikulum yang terbaru. YANG PALING PENTING BAGAIMANA CARANYA MERUBAH KEBIASAAN KITA UNTUK MENJADIKAN ANAK LEBIH SUKA MEMBACA, DAN MENJADI KEBUTUHANNYA, seperi kebutuhan turis mancanegara pada waktu ia santai, mereka selalu membaca buku. Untuk itu diperpustakaan sekolah bukan hanya diisi oleh materi pelajaran sekolah saja, akan tetapi untuk memancing minat baca anak diisi juga buku komik/ majalah dan bacaan lainnya.

Tinggalkan komentar